Sang Mantan



Udara siang sangat membuat Melly gerah otak . Karena kebijakan kantor Melly tidak adanya cuti bersama hari ini, dengan sangat kesal dia berangkat ke kantor walaupun yang lain libur .
“Hemm…. Sial hari ini, kenapa juga kantor gue harus masuk. Harusnya kan cuti bersama” gerutu Melly dalam hati.
Dia menjalani aktifitas yang lumayan sibuk pagi itu. Dengan ogah-ogahan dia selesaikan kerjaan kantor dengan terpaksa . Tiba-tiba sekitar  jam 12 siang ada bunyi pesan singkat masuk di handphonenya.
“Mel, lagi apa? sibuk?”
Dengan gemetar dia membaca sms.S ambil masih tidak percaya sms yang di dapatnya. Awang, mantan kekasih Melly yang sudah setahun tidak ada kabarnya. Akhirnya menghubungi dia kembali.
Melly tidak langsung membalasnya, sama sekali dia juga tidak bisa konsentrasi dalam pekerjaannya. Dilihatnya lagi nomer si Awang. Walaupun nomernya sudah terhapus dari phonebook tapi tidak bisa di hapus dari ingatannya. Selang sekitar satu jam Melly membalas sms tersebut.
“Sekarang dah gak sibuk, Kenapa?tumben banget.”
“Em…gak kok, cmn pgn sms aja. Gimana kabarmu?sehat kan?”
“Iya sehat kok. Loe?”
“Sehat. Besok kamu libur?”
“Em..iya. Kenapa wang?”
“Mau jalan gak? jalan yuk..”
“kemana, Wang? bukannya loe sekarang di luar kota?”
“Gak tau juga. Iya, ini masih di luar kota. loe mau gak, kalau mau gue cabut sekarang, gmn?
“Em… pergi kemana dulu?”
“Itu mah urusan gampang, pokoknya gue pingin ketemu loe”
“Yaudah kalau gitu”
“Ini gue beangkat sekarang ya. 3 jam lagi gue nyampek tempat loe.”
“Ok.”
Hati Melly berdegup kencang serasa tidak percaya, lelaki yang dulu pernah menemaninya selama dua tahun dan berpisah tanpa kabar selama setahun. Sungguh, Melly sangat mencintai lelaki itu. Lelaki yang sangat berarti dalam hidupnya.
**
Di malam itu, Awang datang dengan tampilan yang berbeda. Dulu terakhir bertemu Awang masih dengan penampilan ala kadarnya seperti mahasiswa, kaos dan celana jeans sobek di lutut kesukaan si Melly.
“Waw… beda banget loe sekarang, dah metamorfosis oiy , dimana celana sobek loe”
” Wah biasa aja. Ni gue bawa kok di tas, Capek banget neh”
“Loe masuk istirahata dulu gih, kan dari perjalanan jauh”
“Iya gue rebahan dulu yak”
Lelaki itu tidur merebahkan tubuhnya di sofa. Melly mengamati dia sambil tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang. Rambutnya yang sering dulu dia mainin, lesung pipit sebelah kanan yang menambah manis senyumnya, tapi dia sekarang lebih kurus, pikir si melly. Tiba-tiba lamunannya dibuyar kan oleh suara Awang.
“Jangan diliatin terus” perintahnya sambil menutup mata pura-pura tidur
“idih.. Ge’er banget loe. Sapa jg yang liatin loe.. Dasar Narsis sarap”
Melly langsung beringsut pergi ke dapur menyiapkan minuman untuk Awang. Awang tidak kuasa menatap Melly karena dia juga benar-benar merindukan gadis ceria ini. Setalah putus dengan Melly. Awang sempat pacaran dengan seorng gadis. Tapi Awang merasakan hal yang berbeda. Hanya Melly yang bisa membuatnya hidup, santai dan ceria. Hanya Melly…
***
Mereka pergi ke tempat-tempat yang dulu pernah di kunjungi bersama. Saling bercanda satu sama lain. Tetapi mereka tidak membahas persoalan setahun yang lalu tentang perpisahan tempo itu… Sama sekali mereka tidak membahasanya. Mereka menikmati apa yang terjadi sekarang
” Mel… gue kangen ma loe”
“iya gue juga”
Seketika Awang memeluk mesra Melly, didekapnya gadis itu ke dalam pelukannya. Melly hanya diam, karena emosinya tidak bisa dia ungkapkan. Hati kecilnya tidak bisa memungkiri dialah lelaki yang selama ini berarti dalam hidupnya. Hanya tangis yang bisa diungkapkan Melly. Bau parfum tubuh Awang masih seperti dulu, setiap inci dekapannya juga masih seperti dulu. Dia sangat merindukan pelukan ini, merindukan sosok Awang.
“Kenapa loe nangis Mel?”
“Gue gak ngerti Wang”
“Loe masih sakit ati gara-gara perpisahan itu?”
“Udahlah gak usah bahas masa lalu. Gue..em..gue”. Tiba-tiba wajah Awang semakin dekat dan bibirnya mencoba menyentuh bibir Melly
“Maaf Wang… Gue kangen banget sama loe. Gue tunggu kabar dari loe setelah hampir setahun. Dan mungkin semuanya sudah berubah. Gue akui, gue sayang banget ma loe, loe satu-satunya orang yang terbaik buat gue.Tapi Maaf….
“Gue juga tau Mel harus gimana, loe sangat berarti buat gue. Loe bener-bener mahamin gue. Didepan loe gue bisa jadi apa adanya…Mau gak kalau…”
” Maaf… Mungkin sekarang kita benahi dulu perasaan. Gue gak mau terpuruk seperti tahun lalu. Gue masih takut..”
Mereka terdiam sejenak. Hanya diam, pikiran mereka melayang pada kejadian tahun lalu disaat kondisi tidak memungkinkan mereka bersama. Disaat Melly meninggalkan rumah dan memutuskan perjodohan dengan lelaki pilihan orangtuanya demi Awang, lelaki yang sangat di cintainya, tapi Awang malah pergi meninggalkan Melly dengan gadis lain. Seketika itu Melly hidup sendiri dan berusaha tegar menghadapi semuanya
Pertemuan itu tidak mengubah apapun dari mereka. Tetapi pertemuan itu sangat di nanti dan diharapkan oleh Mereka. Sekarang mereka menjalani kehidupan yang ada di mata mereka. Awang dengan gadis yang telah menemaninya selama setahun setelah berpisah dari Melly , dan begitu juga dengan Melly.

Tuhan jika aku boleh meminta
Tetaplah waktu berhenti disini , di pelukan ini, dengannya….