Sayang, malam ini begitu berat, bukan? Kemarin, kita sempat bercanda tawa, saling towel pipi, sentil kening dan merajuk rayu satu sama lain. Aku menikmati malam kemarin, sangat….
Tahukah kau sayang, hari ini aku begitu sakit, aku begitu rapuh hingga aku tidak bisa berkata-kata atas semua rasaku. Aku hancur…
Aku mematung melihatmu mengkhawatirkannya
Aku membatu saat kau mengejarnya
Aku bertopeng di balik rapuhku malam ini
Aku ingin menjadi si Antagonis biar ada yang merasa dikasihani
Aku ingin menjadi si Jalang biar ada yang bisa meluapkan rasanya
Biarlah… Biarlah aku menjadi si Jahat jika memang rasa ini menghancurkan orang lain
Aku peduli denganmu, dan dengannya maka aku lontarka kata itu
Bukan berarti aku tidak memperjuangkanmu
Tidak sayang, bukan seperti itu
Aku ingin memperjuangkan semuanya, aku ingin memperjuangkan rasa kita
Aku senang kau memilihku, tapi entah kenapa ada rasa nyeri disini
Mungkin aku akan pergi sejenak. Aku butuh waktu. Begitu juga dirimu…
Aku butuh bernafas dan menentukan langkahku ke depan. Begitu juga dirimu…
Di kopi lelet No.10 aku tinggalkan kenangan terakhir kita
Tepat dua minggu setelah ini aku ingin melihatmu lagi pada meja No. 10 jam 10
Aku akan memperjuangkan amanah ini
Jemput aku….